Kamis, 28 April 2016

Adab-adab Anak Kepada Orang Tua

Adab Anak Kepada Orang Tua

Di dalam al quran, Allah memerintahkan kepada seluruh umat manusia untuk tidak berkata “ah” apalagi berkata kasar dan hendaknya merendahkan diri di depannya. Mengapa? Karna melukai perasaan orang tua merupakan perbuatan durhaka dan itu merupakan dosa besar. Dosa ini hanya bisa dihapus dengan meminta maaf kepadanya.

Hasil gambar untuk adab-adab terhadap orang tua

Kedua orang tua ibu-bapak kita, adalah manusia yang paling berjasa dan utama bagi diri seseorang, Allah telah memerintahkan dalam berbagai tempat di dalam Al-Qur’an agar berbakti kepada kedua orang tua.

A. Hak yang Wajib Dilaksanakan Ketika Orang Tua Masih Hidup


Hasil gambar untuk adab-adab terhadap orang tua

1. Mentaati Mereka Selama Tidak Mendurhakai Allah

Mentaati kedua orang tua hukumnya wajib atas setiap Muslim. Haram hukumnya mendurhakai keduanya. Tidak diperbolehkan sedikit pun mendurhakai keduanya. kecuali apabila mereka menyuruh untuk menyekutukan Allah atau mendurhakai-Nya. 

وَإِن جَـٰهَدَاكَ عَلَىٰٓ أَن تُشۡرِكَ بِى مَا لَيۡسَ لَكَ بِهِۦ عِلۡمٌ۬ فَلَا تُطِعۡهُمَا‌ۖ

Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya,... (Q.S. Lukman: 15).

2. Berbakti dan Merendahkan Diri di Hadapan Kedua Orang Tua

Allah berfirman:
وَوَصَّيۡنَا ٱلۡإِنسَـٰنَ بِوَٲلِدَيۡهِ إِحۡسَـٰنًا‌ۖ 

Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, (Q.S. Al-Ahqaaf: 15)

وَٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ وَلَا تُشۡرِكُواْ بِهِۦ شَيۡـًٔ۬ا‌ۖ وَبِٱلۡوَٲلِدَيۡنِ إِحۡسَـٰنً۬ا 

Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, ... (Q.S. An-Nisa: 36)

Dan di dalam sebuah hadits, Rasulullah saw. bersabda:"Sungguh merugi, sungguh merugi, dan sungguh merugi orang yang mendapatkan kedua orang tuanya yang sudah renta atau salah seorang dari mereka kemudian hal itu tidak dapat memasukkannya ke dalam surga."[2]

Diantara bakti kepada kedua orang tua adalah:

  • Menjauhkan ucapan dan perbuatan yang dapat menyakiti kedua orang tua walaupun dengan isyarah atau ucapan "ah"
  • Senantiasa membuat mereka ridha dengan melakukan apa yang mereka inginkan.
  • Tidak mengeraskan suara melebihi suara kedua orang tua atau di hadapan mereka berdua.
  • Tidak boleh berjalan di depan mereka, atau mendahului mereka, atau masuk dan keluar mendahului mereka, atau mendahului urusan mereka berdua.
3. Berbicara dengan Lembut di Hadapan Mereka

Firman Allah Ta'ala: 
فَلَا تَقُل لَّهُمَآ أُفٍّ۬ وَلَا تَنۡہَرۡهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوۡلاً۬ ڪَرِيمً۬ا .....

"..... maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. ". (Q.S. Al-Isra';23).

4. Menyediakan Makanan untuk Mereka

Sepantasnya kita disediakan untuk mereka makanan dan minuman yang terbaik dan lebih mendahulukan mereka berdua daripada dirinya, anaknya, dan isterinya.

5. Meminta Izin kepada Mereka Sebelum Berjihad dan Pergi untuk Urusan Lainnya

Izin kepada orang tua diperlukan untuk jihad yang belum ditentukan. Seorang lelaki datang menghadap Rasulullah saw. dan bertanya: "Ya Rasulullah, apakah aku boleh ikut berjihad ?" Beliau balik bertanya:'Apakah kamu masih mempunyai kedua orang tua?" Laki-Laki itu menjawab: "masih". Beliau bersabda: "Berjihadlah (dengan cara berbakti) kepada keduanya." [3]

Seorang Laki-laki berkata kepada beliau: "Aku membai'at Anda untuk berhijrah dan berjihad semata-mata hanya mengharapkan pahala dari Allah swt." Beliau bersabda kepada laki-laki tersebut: "Apakah salah satu kedua orang tuamu masih hidup?" Laki-laki itu menjawab: "Masih, bahkan keduanya masih hidup." Beliau kembali bersabda: "Apakah kamu ingin mendapatkan pahala dari Allah Ta'ala? Lelaki itu menjawab: "Ya" Kemudian Nabi saw. bersabda: "Kembalilah kamu kepada kedua orang tuamu dan berbaktilah kepada keduanya."[4]

6. Memberikan Harta kepada Orang Tua Menurut Jumlah yang Mereka Inginkan

Rasulullah saw. pernah bersabda kepada seorang laki-laki ketika ia berkata: "Ayahku ingin mengambil hartaku." Nabi saw. bersabda:  "Kamu dan hartamu milik ayahmu."
Oleh sebab itu hendaknya seseorang jangan bersikap bakhil (kikir) terhadap orang yang menyebabkan keberadaan dirinya, memeliharanya ketika kecil dan lemah, serta telah berbuat baik kepadanya.

7. Membuat Keduanya Ridha dengan Berbuat Baik kepada Orang-Orang yang Dicintai Oleh Mereka

Yakni dengan cara berbuat baik kepada para saudara, karib kerabat, teman-teman dan selain mereka. Memuliakan mereka, menyambung tali silaturahim dengan mereka, menunaikan janji-janji (orang tua) kepada mereka.

8. Memenuhi Sumpah Kedua Orang Tua

Apabila kedua orang tua bersumpah kepada anaknya untuk suatu perkara tertentu yang di dalamnya tidak terdapat perbuatan maksiat, maka wajib bagi seorang anak memenuhi sumpah keduanya karena itu termasuk hak mereka.

9. Tidak Mencela Orang Tua atau Tidak Menyebabkan Mereka Dicela Orang Lain

Orang-orang sering bergurau dan bercanda dengan melakukan perbuatan yang tercela ini, sadar atau tidak mereka terjerumus kepada saling membangga-banggakan orang tuanya/keturunannya hingga akhirnya saling mencela orang tua mereka. Rasulullah saw. bersabda: "Termasuk dosa besar adalah seseorang mencela orang tuanya. " Para sahabat bertanya: "Ya Rasulullah, apa ada orang yang mencela orang utanya?" Beliau menjawab: "Ada. Ia mencela ayah orang lain kemudian orang itu membalas mencela orang tuanya. Ia mencela ibu orang lain lalu orang itu membalas mencela ibunya." [5].

10. Mendahulukan Berbakti kepada Ibu daripada Ayah

Seorang laki-laki pernah bertanya kepada Rasulullah saw. :"Siapa yang paling berhak mendapatkan perlakuan baik dariku?" Beliau menjawab: "Ibumu." Laki-laki itu bertanya lagi: "Kemudaian siapa lagi?" Beliau kembali menjawab: "Ibumu." Laki-laki itu kembali bertanya: "Kemudian siapa lagi?" Beliau menjawab: "Ibumu." Lalu siapa lagi?" Tanyanya. "Ayahmu" Jawab beliau." [6].
Maksud lebih mendahulukan berbuat baik kepda ibu, yaitu lebih bersikap lemah-lembut, lebih berperilaku baik, dan memberikan sikap yang lebih halus daripada ayah. Hal ini apabila keduanya berada di aatas kebenaran.

B. Hak Orang Tua Setelah Mereka Meninggal Dunia


1. Menshalati Keduanya

Maksud menshalati di sini adalah mendoakan keduanya setelah meninggal dunia, karena ini termasuk bakti kepada mereka. Berdasarkan sabda Rasulullah saw.:Apabila manusia sudah meninggal, maka terputuslah amalnya kecuali tiga hal: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang mendo'akan dirinya. [7].

2. Beristighfar untuk Mereka Berdua

Orang tua adalah orang yang paling utama bagi seorang Muslim untuk dido'akan agar  Allah mengampuni mereka karena kebaikan mereka yang besar. Allah Ta'ala menceritakan kisah Nabi Ibrahim a.s. dalam Al-Qur'an 

..... رَبَّنَا ٱغۡفِرۡ لِى وَلِوَٲلِدَىَّ

"Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapakku... " (Q.S. Ibrahim: 41)

3. Menunaikan Janji Kedua Orang Tua

Yakni menunaikan wasiat kedua orang tua dan melanjutkan secara berkesinambungan amalan-amalan kebaikan yang dahulu pernah dilakukan keduanya.

4. Memuliakan Teman Kedua Orang Tua

Disebutkan dalam sebuah hadits, Ibnu 'Umar r.a. pernah berpapasan dengan seorang Arab badui di jalan menuju Makkah. Kemudian Ibnu 'Umar mengucapkan salam kepdanya dan mempersilakannya naik ke atas keledai yang ia tunggangi. Selanjutnya ia juga memberikan sorbannya yang ia pakai. Ibnu Dinar berkatan: "Semoga Allah memuliakanmu, mereka itu orang Arab badui dan mereka sudah terbiasa berjalan." Ibnu 'Umar berkata: "Sunguh, dulu ayahnya teman Umar bin Khattab dan aku pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda: "Sesungguhnya bakti anak yang terbaik ialah seorang anak yang menyambung tali persahabatan dengan keluarga teman ayahnya setelah ayahnya tersebut meninggal." [8].

5. Menyambung Tali Silaturahim dengan Kerabat Ibu dan Ayah

Yakni menyambung tali silaturahim dengan semua kerabat yang silsilah keturunannya bersambung dengan ayah dan ibu, seperti paman dari pihak ayah dan ibu, bibi dari pihak ayah dan ibu, kakek, nenek, dan anak-anak mereka semua. Rasuullah saw. bersabda:"Barangsiapa ingin menyambung silaturahim ayahnya yang ada di kuburannya, maka sambunglah tali silaturahim dengan saudara-saudara ayahnya setelah ia meninggal." [9].

C. Ayat-Ayat Al-Qur'an Tentang Berbakti Kepada Kedua Orang Tua


1. Perintah melayani orang tua dengan sabar dan penuh hormat 

QS. Al-Isra': 23-24

وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعۡبُدُوٓاْ إِلَّآ إِيَّاهُ وَبِٱلۡوَٲلِدَيۡنِ إِحۡسَـٰنًا‌ۚ إِمَّا يَبۡلُغَنَّ عِندَكَ ٱلۡڪِبَرَ أَحَدُهُمَآ أَوۡ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُل لَّهُمَآ أُفٍّ۬ وَلَا تَنۡہَرۡهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوۡلاً۬ ڪَرِيمً۬ا (٢٣) وَٱخۡفِضۡ لَهُمَا جَنَاحَ ٱلذُّلِّ مِنَ ٱلرَّحۡمَةِ وَقُل رَّبِّ ٱرۡحَمۡهُمَا كَمَا رَبَّيَانِى صَغِيرً۬ا


Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. (23) Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil". (24).

2. Tidak mengikuti jika kedua orang tua menyuruh pada kesyirikan

QS. Al-Ankabut: 8

وَوَصَّيۡنَا ٱلۡإِنسَـٰنَ بِوَٲلِدَيۡهِ حُسۡنً۬ا‌ۖ وَإِن جَـٰهَدَاكَ لِتُشۡرِكَ بِى مَا لَيۡسَ لَكَ بِهِۦ عِلۡمٌ۬ فَلَا تُطِعۡهُمَآ‌ۚ إِلَىَّ مَرۡجِعُكُمۡ فَأُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمۡ تَعۡمَلُونَ 


Dan Kami wajibkan manusia [berbuat] kebaikan kepada dua orang ibu-bapaknya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya. Hanya kepada-Ku-lah kembalimu, lalu Aku kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (8).

3. Kepayahan ibu mengandung dan menyapih

QS. Lukman: 14-15

وَوَصَّيۡنَا ٱلۡإِنسَـٰنَ بِوَٲلِدَيۡهِ حَمَلَتۡهُ أُمُّهُ ۥ وَهۡنًا عَلَىٰ وَهۡنٍ۬ وَفِصَـٰلُهُ ۥ فِى عَامَيۡنِ أَنِ ٱشۡڪُرۡ لِى وَلِوَٲلِدَيۡكَ إِلَىَّ ٱلۡمَصِيرُ (١٤) وَإِن جَـٰهَدَاكَ عَلَىٰٓ أَن تُشۡرِكَ بِى مَا لَيۡسَ لَكَ بِهِۦ عِلۡمٌ۬ فَلَا تُطِعۡهُمَا‌ۖ وَصَاحِبۡهُمَا فِى ٱلدُّنۡيَا مَعۡرُوفً۬ا‌ۖ وَٱتَّبِعۡ سَبِيلَ مَنۡ أَنَابَ إِلَىَّ‌ۚ ثُمَّ إِلَىَّ مَرۡجِعُكُمۡ فَأُنَبِّئُڪُم بِمَا كُنتُمۡ تَعۡمَلُونَ


Dan Kami perintahkan kepada manusia [berbuat baik] kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. (14) Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Ku-beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (15).

4. Jasa dan perjuangan orang tua untuk anak-anaknya

QS. Al-Ahqaf: 15-18

وَوَصَّيۡنَا ٱلۡإِنسَـٰنَ بِوَٲلِدَيۡهِ إِحۡسَـٰنًا‌ۖ حَمَلَتۡهُ أُمُّهُ ۥ كُرۡهً۬ا وَوَضَعَتۡهُ كُرۡهً۬ا‌ۖ وَحَمۡلُهُ ۥ وَفِصَـٰلُهُ ۥ ثَلَـٰثُونَ شَہۡرًا‌ۚ حَتَّىٰٓ إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ ۥ وَبَلَغَ أَرۡبَعِينَ سَنَةً۬ قَالَ رَبِّ أَوۡزِعۡنِىٓ أَنۡ أَشۡكُرَ نِعۡمَتَكَ ٱلَّتِىٓ أَنۡعَمۡتَ عَلَىَّ وَعَلَىٰ وَٲلِدَىَّ وَأَنۡ أَعۡمَلَ صَـٰلِحً۬ا تَرۡضَٮٰهُ وَأَصۡلِحۡ لِى فِى ذُرِّيَّتِىٓ‌ۖ إِنِّى تُبۡتُ إِلَيۡكَ وَإِنِّى مِنَ ٱلۡمُسۡلِمِينَ (١٥) أُوْلَـٰٓٮِٕكَ ٱلَّذِينَ نَتَقَبَّلُ عَنۡہُمۡ أَحۡسَنَ مَا عَمِلُواْ وَنَتَجَاوَزُ عَن سَيِّـَٔاتِہِمۡ فِىٓ أَصۡحَـٰبِ ٱلۡجَنَّةِ‌ۖ وَعۡدَ ٱلصِّدۡقِ ٱلَّذِى كَانُواْ يُوعَدُونَ (١٦) وَٱلَّذِى قَالَ لِوَٲلِدَيۡهِ أُفٍّ۬ لَّكُمَآ أَتَعِدَانِنِىٓ أَنۡ أُخۡرَجَ وَقَدۡ خَلَتِ ٱلۡقُرُونُ مِن قَبۡلِى وَهُمَا يَسۡتَغِيثَانِ ٱللَّهَ وَيۡلَكَ ءَامِنۡ إِنَّ وَعۡدَ ٱللَّهِ حَقٌّ۬ فَيَقُولُ مَا هَـٰذَآ إِلَّآ أَسَـٰطِيرُ ٱلۡأَوَّلِينَ (١٧) أُوْلَـٰٓٮِٕكَ ٱلَّذِينَ حَقَّ عَلَيۡهِمُ ٱلۡقَوۡلُ فِىٓ أُمَمٍ۬ قَدۡ خَلَتۡ مِن قَبۡلِهِم مِّنَ ٱلۡجِنِّ وَٱلۡإِنسِ‌ۖ إِنَّہُمۡ ڪَانُواْ خَـٰسِرِينَ 

Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah [pula]. Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdo’a: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri ni’mat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan [memberi kebaikan] kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri". (15) Mereka itulah orang-orang yang Kami terima dari mereka amal yang baik yang telah mereka kerjakan dan Kami ampuni kesalahan-kesalahan mereka, bersama penghuni-penghuni surga, sebagai janji yang benar yang telah dijanjikan kepada mereka. (16) Dan orang yang berkata kepada dua orang ibu bapaknya: "Cis bagi kamu keduanya, apakah kamu keduanya memperingatkan kepadaku bahwa aku akan dibangkitkan, padahal sungguh telah berlalu beberapa umat sebelumku?" lalu kedua ibu bapaknya itu memohon pertolongan kepada Allah seraya mengatakan, "Celaka kamu, berimanlah! Sesungguhnya janji Allah adalah benar". Lalu dia berkata: "Ini tidak lain hanyalah dongengan orang-orang yang dahulu belaka". (17) Mereka itulah orang-orang yang telah pasti ketetapan [azab] atas mereka bersama umat-umat yang telah berlalu sebelum mereka dari jin dan manusia. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang merugi. (18)


URL : http://www.jadipintar.com/2014/01/Adab-Berbakti-Kepada-Kedua-Orang-Tua-di-Waktu-Hidup-dan-Setelah-Matinya.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar